Penyebaran Hoaks dari Perspektif VUCA

Apa itu VUCA?

VUCA adalah akronim dari Volatilility (Kebergejolakan), Uncertainty (Ketidakpastian), Complexity (Kerumitan), dan Ambiguity (Ketidakjelasan). VUCA awalnya diciptakan oleh militer Amerika Serikat pada tahun 1990-an untuk menjelaskan keadaan medan perang saat itu yang sifatnya dinamis dan terus berubah. Seiring berjalannya waktu, konsep ini digunakan di bidang bisnis untuk menjalankan perusahaan di dunia yang serba berubah.

Di era globalisasi ini, dunia semakin cepat berkembang. Perkembangan tersebut membuat tantangan masa depan kita semakin sulit. Untuk menyelesaikan masalah ini dapat menggunakan konsep VUCA, karena pada dasarnya sama saja. VUCA ini dapat kita manfaatkan sebagai perspektif untuk melihat masalah masalah yang ada sekarang.

Maraknya Penyebaran Hoaks

Semakin berkembangnya Iptek, semakin cepat juga informasi menyebar ke seluruh dunia. Tidak ada lagi batasan-batasan geografis yang menghambat penyebaran informasi tersebut. Hal ini merupakan hal positif karena kita dapat mengetahui apa yang terjadi di dunia luar. Penyebaran informasi yang sangat cepat memberi kita kesempatan untuk menerima banyak informasi yang sebelumnya kita tidak dapat akses. Namun sayangnya, hal ini juga membuat penyebaran berita palsu atau hoaks menjadi tidak terkendali. Semua orang dapat terjerumus kedalam berita tersebut.

Hoaks dari Perspektif VUCA

V(Volatility)

Majunya perkembangan teknologi menyebabkan penyebaran berita menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan inilah yang membuat maraknya penyebaran hoaks. Dunia yang menuntut serba cepat juga menyebabkan para pembacanya untuk tidak memeriksa kembali kebenaran berita yang mereka terima.

U(Uncertainty)

Minimnya kesadaran masyarakat akan penyebaran hoaks semakin mempersulit kita untuk dapat memerangi hal ini. Kebanyakan masyarakat secara spontan meyakini bahwa berita yang mereka terima adalah benar.

C(Complexity)

Dibalik penyebaran hoaks yang tidak terkendali, sangat banyak variabel yang mempengaruhi hal ini. Contohnya penulis berita, orang yang membaca berita, media penyebaran berita, dan masih banyak pihak lainnya yang turut andil dalam masalah ini. Kerumitan hubungan antara pihak pihak tersebut membuat pencegahan penyebaran hoaks semakin sulit dilakukan.

A(Ambiguity)

Berita hoaks sengaja dibuat se-meyakinkan mungkin oleh pembuatnya, sehingga pembaca yang tidak berhati-hati dapat dengan mudah mempercayainya. Bahkan untuk pembaca yang sudah berhati-hati, ancaman tersebut tetaplah ada karena sifat dari berita hoaks itu sendiri yang multitafsir dan membingungkan pembacanya.

Cara Menghadapinya

  1. Mengasah keterampilan membaca
  2. Manfaatkan fact checker yang berguna untuk mengidentifikasi keaslian berita
  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyebaran hoaks
  4. Menumbuhkan sikap kritis dalam diri sendiri
#TantanganMasaDepan
#DuniaVUCA
#OSKMITB2020
#TerangKembali

Yusuf Farhan
16620291
FTSL-ITB 2020
Keluarga 162

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blood Falls

Formal Letter Example

Invitation Letter Analysis